(Foto: space.com)
Jika manusia ingin melebihi batas eksplorasi di luar angkasa, kepentingan biologis para kru di luar angkasa juga perlu dipenuhi. Masalahnya hingga kini para ilmuwan pun tidak tahu bagaimana untuk melakukannya dengan aman di luar bumi.
Pejabat lama NASA bahkan memastikan seks tidak pernah terjadi dari kru selama misi yang dilakukan mereka di luar angkasa.
"Seks sangat sulit dalam gravitasi nol. Karena Anda tidak memiliki pegangan dan bisa membentur dinding," ujar Athena Andreradis, seorang ahli biologi.
Organisasi nirlaba Inspiration Mars Foundation merencanakan untuk mengirim pasangan suami-istri pada misi 501 hari di Mars pada 2018. Mungkin dari sinilah hubungan seks pertama di luar angkasa bakal mulai tercatat dalam sejarah.
"Ya, saya yakin pasangan yang dipilih untuk rencana mereka ini bakal melakukan seks di luar angkasa," ujar Laura Woodmansee, penulis buku Sex in Space,kepada Space.com.
"Hal itu tidak diragukan lagi! Saya pikir itu adalah semacam persyaratan yang tertulis. Itu sebabnya mereka berencana mengirimkan pasangan yang telah menikah," sambungnya.
Sementara seks di luar angkasa dipandang akan memiliki kesulitan teknis, Laura menambahkan bahwa terjadinya kehamilan justru dipandang bakal lebih berbahaya.
"Ada banyak risiko dalam gravitasi yang rendah atau mikrogravitasi, seperti kehamilan ektopik. Tanpa perlindungan atmosfer bumi, tingkat radiasi yang tinggi dapat meningkatkan kemungkinan cacat lahir," tuturnya tanpa membantah kemungkinan bayi yang dilahirkan bisa saja tetap dalam keadaan sehat.
Secara umum, mikrogravitasi memiliki risiko berbahaya bagi tubuh. Dari hilangnya kepadatan tulang hingga lemahnya distribusi cairan tubuh. Tubuh manusia tidak dibangun untuk hidup dalam kondisi yang rendah gravitasi.
Astronot dapat mengantisipasi rendahnya gravitasi lewat pelatihan secara kontinyu dan khusus yang dilakukan mereka sebelum meluncur ke luar angkasa.
Dengan banyaknya rencana misi pengiriman manusia ke Mars pada beberapa tahun mendatang, mungkinkah Planet Merah itu akan benar-benar menjadi tempat tinggal kita di masa depan?
Bagaimana menurut Anda? [ikh]
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !