Kerjasama Telkom-Intel (foto: Ayunda/Okezone)
JAKARTA - Dalam rangka mendukung Indonesia
Digital Society, Intel Indonesia Coorporation dan PT Telekomunikasi,
Tbk (Telkom) bekerjasama untuk memudahkan pelanggan agar dapat mengakses
broadband dan komputer secara lebih terjangkau.
Hari ini, Intel Indonesia mengumumkan akan melengkapi semua perangkat baru berbasis prosesor Intel (desktop, PC, notebook, netbook, tablet, smartphone dan ultrabook) dengan kartu prabayar Speedy Instan yang menawarkan layanan internet gratis selama enam bulan.
Layanan internet ini tersedia melalui jaringan WiFi di lokasi umum ataupun di rumah. Untuk itu, Telkom akan menggelar satu juta akses WiFi yang dapat mengakomodir 10 juta pelanggan di Indonesia.
"Dengan bundling antara Telkom dan Intel, kami ingin mendorong penetrasi broadband dengan harga yang terjangkau," Direktur Utama Telkom, Arief Yahya, di Jakarta, Rabu (8/5/2013).
Pengembangan jaringan broadband ini sebagai bagian dari penguatan pilar Master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Tujuannya agar dapat mencakup 30 persen household di Indonesia atau sekira 20 juta pelanggan pada 2015.
"Dengan begitu, semua orang bisa mengakses internet secara merata dengan biaya yang terjangkau," tutup Arief.
(amr)
Hari ini, Intel Indonesia mengumumkan akan melengkapi semua perangkat baru berbasis prosesor Intel (desktop, PC, notebook, netbook, tablet, smartphone dan ultrabook) dengan kartu prabayar Speedy Instan yang menawarkan layanan internet gratis selama enam bulan.
Layanan internet ini tersedia melalui jaringan WiFi di lokasi umum ataupun di rumah. Untuk itu, Telkom akan menggelar satu juta akses WiFi yang dapat mengakomodir 10 juta pelanggan di Indonesia.
"Dengan bundling antara Telkom dan Intel, kami ingin mendorong penetrasi broadband dengan harga yang terjangkau," Direktur Utama Telkom, Arief Yahya, di Jakarta, Rabu (8/5/2013).
Pengembangan jaringan broadband ini sebagai bagian dari penguatan pilar Master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Tujuannya agar dapat mencakup 30 persen household di Indonesia atau sekira 20 juta pelanggan pada 2015.
"Dengan begitu, semua orang bisa mengakses internet secara merata dengan biaya yang terjangkau," tutup Arief.
(amr)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !