Banyak dari pengguna
Facebook, termasuk kita, mungkin sering melihat postingan yang
dianggap tidak sesuai atay tidak disukai, entah itu berupa postingan
hinaan, gambar porno, atau hanya sekedar perkataan atau komentar berbau
alay yang sedikit menyebalkan.
Dan tepat di sebelah
kanan kolom postingan, Ada sebuah tombol kecil yang disebut dengan
'report abuse'. Ya, mungkin sebagain dari Anda telah menggunakan tombol
tersebut saat melihat postingan yang dianggap tidak sesuai, atau
setidaknya pernah terbersit untuk mencoba.
Di luar hal itu,
pernahkah terpikir apa yang akan terjadi jika tombol tersebut ditekan
atau di-klik? Atau bagaimana proses pelaporan itu ditindak lanjuti?
Kini sebuah
postingan blog yang dirilis oleh Facebook menjelaskan secara lengkap
mengenai bagaimana proses 'report abuse' yang dilakukan dalam situs
jejaring sosial terbesar di dunia itu. Dan tidak seperti yang kita
bayangkan, proses yang harus dijalankan ternyata sangat kompleks.
Seperti yang dikutip Daily Mail, tim report abuse yang dimiliki
Facebook tersebar di berbagai belahan dunia, mulai dari markas besarnya
di AS hingga India. Mereka berkerja secara terus menerus selama 24 jam
dalam seminggu.
"Ratusan pegawai
Facebook berada di kantor di seluruh dunia untuk memastikan dapat
menangani semua laporan," demikian tulis pihak Facebook dalam blog
tersebut. "Sebagai contoh, saat departemen Operasi pengguna
(Operational Users) di Menlo Park selesai bekerja, maka rekan mereka di
Hyderabad akan mulai bekerja dan melanjutkan tugas menjaga agar situs
dan pengguna aman,"
Dengan jumlah
pengguna mencapai lebih dari 900 juta yang tersebar hampir di seluruh
dunia, tim report abuse juga menangani laporan dalam 24 bahasa. Makanya
Facebook membuat sebuah struktur dalam tim demi melayani ratusan juta
laporan yang masuk setiap harinya.
Untuk memudahkan, tim
Operasi pengguna dibagi ke dalam empat kelompok dengan klasifikasi
report yang berbeda, yakni Safety Team, Hate and Harrashment Team,
Access Team, dan Abusive Content Team.
Jika seseorang
melaporkan sebuah konten, yang mana tergantung dari alasan pelaporan,
maka akan diproses oleh salah satu dari keempat tim ini.
Sebagai contoh, jika pengguna melaporkan konten gambar yang berisi
kekerasan, maka laporan ini akan diproses oleh Safety Team.
Setelah itu, jika
salah satu dari tim ini menemukan bahwa laporan yang diberikan memang
melanggar salah satu kebijakan Facebook (Facebook's policies or
Statement of Rights and Responsibilities), maka mereka akan menghapus
gambar itu dan memperingati pengguna yang mempostingnya.
Sebagai tambahan, tim
tersebut juga dapat membatasi kemampuan pengguna untuk melakukan share
konten tertentu atau membatasi pengguna menggunakan fitur-fitur
tertentu yang ada dalam Facebook. Dan jika dibutuhkan, mereka juga
berhak menonaktifkan akun pengguna bahkan hingga membawa kasusnya ke
pihak berwajib.
Bagaimana? jika Anda menganggap hal ini sangat rumit, maka Facebook memberikan gambaran mudah dengan bentuk infographic.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !