KEBUMEN, suaramerdeka.com - Pengemudi becak bermotor
(bentor) menjadi salah satu sasaran pembinaan dan penyuluhan dalam
Operasi Simpatik Candi 2014 yang digelar oleh Satlantas Polres Kebumen.
Seperti terlihat dalam sebuah razia di jalan A Yani Kebumen, setiap
pengemudi becak mesin itu dihentikan oleh anggota kepolisian.
Selain memberikan teguran tertulis, Kasat Lantas AKP Aron Sebastian yang memimpin razia memberikan pembinaan dan penyuluhan kepada para pengemudi bentor. Dijelaskan bahwa bentor tidak sesuai dengan spefisikasi teknis kendaraan sehingga tidak layak dikendarai di jalanan.
Untuk itu, para pengemudi diminta untuk menyadari dan mengerti aturan kemudian mengembalikan lagi menjadi becak manual. Seperti sifatnya operasi simpatik yang mengedepankan preemtif, para pengemudi becak mesin tersebut tidak dikenai tilang. "Ada yang tidak mengerti aturan, tetapi ada pula yang sebenarnya sudah mengerti namun tetap nekat," ujar AKP Aron Sebastian kepada Suara Merdeka, Kamis (22/5).
Sebelumnya, AKP Aron Sebastian juga memberikan pembinaan kepada sejumlah bengkel perakit bentor di Dusun Waturbarut, Desa Gemeksekti, Kebumen. Kasat menyarahkan agar para perakit bentor itu menghentikan produksi. Selain melanggar aturan, bentor juga tidak layak untuk dikendarai di jalanan. "Jumlah bentor di Kebumen yang terus meningkat. Kami memperkirakan total jumlah bentor mencapai 5.000 unit di seluruh Kebumen," tandasnya.
Sementara itu, Satlantas Polres Kebumen mencatat, jumlah kecelakaan lalu lintas yang melibatkan becak mesin sejak 2011-2013 mencapai 12 kasus. Rata-rata kecelakaan tersebut melibatkan sepeda motor. Dari kasus tersebut mengakibatkan tiga korban meninggal dunia, dua luka berat dan 23 luka ringan. Sedangkan kerugian material yang ditimbulkan Rp 9,35 juta.
Lebih lanjut, Aron Sebastian menyampaikan, selain becak mesin, operasi yang dilaksanakan mulai 19 Mei hingga 8 Juni 2014 mendatang juga menyasar overloading kendaraan, penertiban mikrobus dan penyuluhan ke sekolah hingga penertiban balapan liar. "Operasi simpatik dilaksanakan selama 21 hari dengan bertujuan untuk mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran berlalu lintas, khususnya dalam rangka mendukung kesuksesan pengamanan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014," imbuhnya.
Operasi Simpatik Candi 2014, kata Aron, mengedepankan kegiatan preemtif melalui penyuluhan dan pelatihan lalu lintas, serta kegiatan preventif melalui pengaturan, penjagaan dan patroli lalu lintas. "Operasi juga didukung dengan penegakan hukum terhadap pelanggaran lalu lintas serta teguran simpatik, guna mewujudkan Kamseltibcar lalalu lintas," tandasnya.
( Supriyanto / CN34 / SMNetwork )
Selain memberikan teguran tertulis, Kasat Lantas AKP Aron Sebastian yang memimpin razia memberikan pembinaan dan penyuluhan kepada para pengemudi bentor. Dijelaskan bahwa bentor tidak sesuai dengan spefisikasi teknis kendaraan sehingga tidak layak dikendarai di jalanan.
Untuk itu, para pengemudi diminta untuk menyadari dan mengerti aturan kemudian mengembalikan lagi menjadi becak manual. Seperti sifatnya operasi simpatik yang mengedepankan preemtif, para pengemudi becak mesin tersebut tidak dikenai tilang. "Ada yang tidak mengerti aturan, tetapi ada pula yang sebenarnya sudah mengerti namun tetap nekat," ujar AKP Aron Sebastian kepada Suara Merdeka, Kamis (22/5).
Sebelumnya, AKP Aron Sebastian juga memberikan pembinaan kepada sejumlah bengkel perakit bentor di Dusun Waturbarut, Desa Gemeksekti, Kebumen. Kasat menyarahkan agar para perakit bentor itu menghentikan produksi. Selain melanggar aturan, bentor juga tidak layak untuk dikendarai di jalanan. "Jumlah bentor di Kebumen yang terus meningkat. Kami memperkirakan total jumlah bentor mencapai 5.000 unit di seluruh Kebumen," tandasnya.
Sementara itu, Satlantas Polres Kebumen mencatat, jumlah kecelakaan lalu lintas yang melibatkan becak mesin sejak 2011-2013 mencapai 12 kasus. Rata-rata kecelakaan tersebut melibatkan sepeda motor. Dari kasus tersebut mengakibatkan tiga korban meninggal dunia, dua luka berat dan 23 luka ringan. Sedangkan kerugian material yang ditimbulkan Rp 9,35 juta.
Lebih lanjut, Aron Sebastian menyampaikan, selain becak mesin, operasi yang dilaksanakan mulai 19 Mei hingga 8 Juni 2014 mendatang juga menyasar overloading kendaraan, penertiban mikrobus dan penyuluhan ke sekolah hingga penertiban balapan liar. "Operasi simpatik dilaksanakan selama 21 hari dengan bertujuan untuk mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran berlalu lintas, khususnya dalam rangka mendukung kesuksesan pengamanan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014," imbuhnya.
Operasi Simpatik Candi 2014, kata Aron, mengedepankan kegiatan preemtif melalui penyuluhan dan pelatihan lalu lintas, serta kegiatan preventif melalui pengaturan, penjagaan dan patroli lalu lintas. "Operasi juga didukung dengan penegakan hukum terhadap pelanggaran lalu lintas serta teguran simpatik, guna mewujudkan Kamseltibcar lalalu lintas," tandasnya.
( Supriyanto / CN34 / SMNetwork )
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !