
ilustrasiPURWOREJO (Play4rt.blogspot.com) Serangan penyakit malaria di Kabupaten Purworejo terus meluas. Hingga Juli 2014, sebantak 327 warga sejumlah kecamatan terserang penyakit itu. Belum ada lapor pasien malaria meninggal dunia. "Semua pasien berhasil disembuhkan," ucap drg Dwitiya Suprijono MKes,Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan (Dinkes) Purworejo, kepada KRjogja.com, Sabtu (09/08/2014).
Pasien malaria berasal dari Kecamatan Bener, Kaligesing, Bagelen, Loano, Gebang, Kemiri dan Pituruh. Kawasan tersebut dikenal endemis malaria karena terdapat gugusan perbukitan dan hutan yang menjadi habitat nyamuk anopeles.
Menurutnya, malaria di Kabupaten Purworejo merupakan kasus impor. Kebanyakan serangan diawali kepulangan warga yang merantau di pulau endemis seperti Sumatera, Papua dan Sulawesi. "Mereka pulang membawa parasit malaria dalam tubuhnya, kemudian digigt nyamuk dan ditularkan kepada warga sekitarnya," tuturnya.
Untuk itu, pihak dinkes mewaspadai kemungkinan gejolak serangan pasca Lebaran 2014. "Dampak banyaknya perantau di pulau endemis malaria yang pulang kampung dan tidak cek darah, diperkirakan baru dirasakan dua minggu setelah Lebaran. Kami siagakan petugas untuk mengecek darah dan melakukan pengobatan," terangnya.(Jas)
Menurutnya, malaria di Kabupaten Purworejo merupakan kasus impor. Kebanyakan serangan diawali kepulangan warga yang merantau di pulau endemis seperti Sumatera, Papua dan Sulawesi. "Mereka pulang membawa parasit malaria dalam tubuhnya, kemudian digigt nyamuk dan ditularkan kepada warga sekitarnya," tuturnya.
Untuk itu, pihak dinkes mewaspadai kemungkinan gejolak serangan pasca Lebaran 2014. "Dampak banyaknya perantau di pulau endemis malaria yang pulang kampung dan tidak cek darah, diperkirakan baru dirasakan dua minggu setelah Lebaran. Kami siagakan petugas untuk mengecek darah dan melakukan pengobatan," terangnya.(Jas)
KRjogja.com
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !